Sabtu, 09 April 2011

Nonton Video porno Saat Rapat Juga Dilakukan Oleh DPR Negara Lain

JAKARTA--DPR dan Fraksi PKS kini mendapat sorotan tajam gara-gara tingkah politisi Arifinto yang tertangkap basah menonton video porno saat sidang paripurna.

Berbagai kecaman pun mengalir ke DPR dan PKS. Apalagi citra PKS kental sebagai partai umat Islam. Dalam pembelaannya, Arifinto mengaku jenuh mengikuti sidang paripurna sehingga ia membuka email yang mengarahkannya ke laman video porno.

Ternyata eh ternyata, polah anggota DPR macam Arifinto ini banyak terjadi di sejumlah negara loh. Simeone di Cagno Abbrescia, mantan wali kota Bari yang jadi anggota parlemen dari Partai Popolo della Liberta ketahuan nonton film porno dari iPadnya. Padahal saat kejadian ia harusnya ikut debat bersama Menteri Kebudayaan Italia Sandro Bondi.

Kasusnya pun sama dengan Arifinto. Simeone tak sadar dari belakang ia dibidik oleh fotografer Oggi yang segera memublikasikannya di laman mereka.

Cerita lain datang dari parlemen Kroasia pada tahun 2004. Anggota parlemen lainnya sedang ramai berdebat soal keselamatan di jalan raya, seorang anggota parlemen malah sibuk utak atik laptopnya. Ia ternyata sedang menikmati film porno. Kontan saja jalannya debat terganggu sejenak karena rekan-rekan si anggota DPR jadi ikut memperhatikan.

Begitu juga yang terjadi di Rumania. Senator Marius Nicoara tertangkap basah oleh kamera televisi saat menonton film porno. Padahal Nicoara seharusnya berdebat soal UU Pensiun. Nicoara menyaksikan tayangan cabul itu bersama rekannya, yang juga anggota parlemen. Dalam rekaman yang diambil tujuh tahun lalu itu terlihat mereka tertawa-tawa menonton adegan demi adegan.

Ketika rapat selesai, Nicoara langsung dikonfirmasi wartawan. Ia tampak kaget. Ia berdalih saat itu membuka email dari rekannya. "Itu bukan video porno. Itu surat dari teman saya. Tidak ada itu katanya pada Realitatea TV.

Dalih serupa juga digunakan oleh anggota parlemen Amerika Serikat saat ketahuan sedang menikmati gambar perempuan telanjang di internet. Padahal saat itu sedang rapat soal aborsi di Senat AS, demikian Bucharest Herald.

Kisah mirip datang dari Australia tahun lalu. Anggota parlemen dari Partai Buruh Paul McLeay mengundurkan diri setelah mengaku dirinya menggunakan komputer negara untuk mengakses situs porno dan situs judi. Padahal McLeay juga menjabat sebagai menteri mineral dan kehutanan Australia.

"Saya mohon maaf kepada rakyat New South Wales, Perdana Menteri, anggota parlemen, para pemilih saya, dan istri serta keluarga saya," kata McLeay.

Ia melanjutkan, "Saya tahu sebagai menteri saya harus menerapkan standar etik yang tinggi. Karena itu saya mengajukan pengunduran diri."


Baca selengkapnya jendela dunia ku: April 2011